Rabu, 19 Maret 2014

Contoh Surat Penerimaan Lamaran Kerja

PT SINAR ELECTRONICA
Ruko Ganda Pura blok B-12, Jalan Raya Makmur, Bandung

Nomor      : 427/623/413.28.9/2013           Bandung, 13 September 2013
Lampiran  : -
Perihal     : Undangan wawancara
Yth. Septian Arsy
          Perumahan Puspa Indah K-28, Bandung

Dengan hormat,

Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Saudara kepada perusahaan kami. Kami telah menerima dan membaca surat lamaran pekerjaan yang Saudara kirimkan pada tanggal 10 September 2013.

Untuk itu, kami mengundang Saudara untuk mengikuti wawancara yang akan diselenggarakan pada
Hari        : Kamis, 20 September 2013
Tempat   : Kantor Direktur Lt. 2 Ruko Ganda Pura blok B-12
                Jalan Raya Makmur, Bandung
Waktu     : Pukul 09.00 WIB – selesai
dengan ketentuan    
- Tidak ada wawancara susulan
- Hadir terlambat dianggap mengundurkan diri
- Memakai kemeja, celana (bagi pria) atau rok (bagi wanita) serta bersepatu.
Atas perhatian Saudari, kami mengucapkan terima kasih.
                                                                                                                                                                           
Hormat kami,
Manajer Personalia
                                                                                                                                                                         
Harianto Efendi

Senin, 03 Maret 2014

Macam-macam Majas, Contoh dan Pengertiannya.

Pengertian Majas
     Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang bertujuan untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata-kata yang lebih berimajinasi. Berikut ini adalah contoh majas beserta pengertiannya.


Contoh dan Macam-macam Majas.
Macam-macam Majas
     Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori tertentu. Empat majas tersebut ialah:

A. Majas Perbandingan
B. Majas Pertentangan
C. Majas Sindiran
D. Majas Penegasan


     Dan selanjutnya setelah membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas beserta contohnya.



A. Majas Perbandingan
     Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:

1) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis (persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yg berlainan).
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat Budi adalah tulang punggung keluarganya. Contoh majas metafora seperti berikut ini.

Contoh:
Budi adalah tulang punggung keluarganya.
Engkaulah belahan jiwaku sayang. (sangat penting)
Messi adalah bintang kelas dunia.
Dia dianggap anak emas oleh gurunya.
Buku adalah jendela dunia.

2) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini adalah contoh majas asosiasi :

Contoh :
Semangatnya keras BAGAIKAN baja.
Mukanya pucat BAGAI mayat.
Wajahnya kuning bersinar BAGAI bulan purnama
Patungmu yg tegak BAGAI mengawasai kehidupan kami

3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia (benda mati seakan-akan hidup).

Contoh:
Maut tersenyum saat engkau menutup mata.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
Alegori adalah cerita yg dipakai sebagai lambang (ibarat) perikehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik (terutama moral) atau menerangkan sesuatu (gagasan, cita-cita, atau nilai kehidupan, spt kebijakan, kesetiaan, dan kejujuran). Alegori juga disebut majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.

Contoh:
Guru kencing berdiri, Murid kencing berlari.

Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh:
Ia terkenal sebagai buaya darat.
Rumah warga hangus dilalap si jago merah.
Merah, lambang keberanian.
Putih, lambang kesucian.
Teratai, lambang pengabdian.

6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh:
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari kantor naik tiger. (maksudnya motor)

7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk yaitu:
A) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga saat ini ia belum berani memperlihatkan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 500.000.
B) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih siapa yang akan menjadi pemimpin.

8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh: 
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.



B. Majas Pertentangan 
     Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan acara itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
c) Suaranya menggelegar memecahkan telingaku.
d) Stadion bola tersebut dibanjiri penonton.

4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?



C. Majas Penegasan
     Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk yaitu:

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.

Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh:
Cinta adalah kasih sayang
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.

Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?



D. Majas Sindiran
     Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.

Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.

Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!


(Sumber: Wikipedia & Buku Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia)